By Theo Lering

TentangFlobamorata.blogspot.com

Sabtu, 01 Juni 2013

Materi Gunung Hutan (mountenering)

GUNUNG HUTAN ( MOUNTAINEERING ) Aktivitas mendaki gunung akhir-akhir ini nampaknya bukan lagi merupakan suatu kegiatan yang langka, artinya tidak lagi hanya dilakukan oleh orang tertentu (yang menamakan diri sebagai kelompok Pencinta Alam, Penjelajah Alam dan semacamnya). Melainkan telah dilakukan oleh orang-orang dari kalangan umum. Namun demikian bukanlah berarti kita bisa menganggap bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas mendaki...

kode etik pecinta alam se-indonesia

Dasar ketika kita mau menjadi pecinta alam apapun bentuknya, kita harus tau KODE ETIK PECINTA ALAM, dengan tujuan agar kita lebih mengerti alam sebagai salah satu sahabat kita. KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA Pecinta alam Indonesia sadar bahwa alam dan isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa Pecinta alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawabnya terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air Pecinta alam...

Indahnya Kampung adat Takpala, ALOR-NTT

Letaknya di perbukitan, tepatnya di desa Lembur Barat Kecamatan Alor Tengah Utara. Takpala merupakan kampung tradisional suku Abui asli yang masih kental dengan adat istiadat. Dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh 30 menit dari Kalabahi. Keunikan budaya yang ditampilkan berupa ritual adat dan atraksi budaya. Pengunjung yang datang akan disugukan pemandangan alam teluk Benlelang dan Rumah-rumah Adat yang unik dan masih tradisional...

Senin, 15 April 2013

Sejarah Perjalanan KAbupaten Manggarai Barat

Kabupaten Manggarai Barat merupakan kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Manggarai. Pada mulanya wilayah Manggarai Barat dibagi atas 14 wilayah Kedaluan yaitu Kempo, Matawae, Boleng, Nggorang, Mburak, Bajo, Welak, Wontong, Ndoso, Kolang, Pacar, Bari, Rego, dan Penggawa Bajo.  Kedaluan atau Hamente ini membawahi sejumlah kampung yang diatur menurut garis genealogis. Beberapa wilayah bekas Kedaluan kemudian dikelompokan dalam satuan wilayah...

Sekilas Kabupaten Manggarai Barat 2

Kondisi Obyektif Kabupaten Manggarai Barat. 1. Letak geografis Secara geografis Kabupaten Manggarai Barat terletak di ujung barat Pulau Flores dan berada diantara 080.14’ LS-090.00’ LS dan 1190.21’ BT-1200.20’ BT.  2. Batas wilayah  Utara : Laut Flores  Selatan : Laut Sawu   Timut : Kabupaten Manggarai  Barat : Selat Sape 3. Luas wilayah      Kabupaten Manggarai Barat mempunyai...

Sekilas Kabupaten Manggarai Barat 1

     Dari aspek kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat memiliki beberapa kekayaan riil yang memerlukan sentuhan program dan pemberdayaan dalam pembangunan. Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat dewasa ini merupakan hasil dari sebuah proses sosial yang intesif antara “orang asli ‘ Manggarai dengan pendatang.  Bahasa - Bahasa yang digunakan di Kabupaten Manggarai Barat termasuk rumpun bahasa austronesian , malayo-polinesian , central...

Upacara Adat Reba bhaga Kabupaten Bajawa

      Sesudah upacara tege kaju dilanjutkan dengan reba bhaga. Bhaga adalah miniatur sa’o yang didirikan di tengah kampung. Pada zaman dahulu ada orang yang di tugaskan untuk 10 menjaga khusus untuk tinggal di bhaga.      Disamping bhaga ada ngdhu yaitu tiang pemali berukir, tempat menambat kerbau yang akan dikorban kan untuk upacara-upacara tertentu dalam kampung, misalnya ka sa’o, kenduri dan lain-lain.     Reba bhaga dilaksanakan didalam bhaga diawali dengan pengucapan mantra zi’a ura manu dengan ujud...

Upacara adat Tege kaju / kuju lasa Kabupaten Bajawa

      Setelah upacara rebha dikebun, sore harinya ada upacara teg’e kaju secara harafiah tege kaju artinya masukan kayu (kayu api) kedalam sa’o (rumah adat) kayu api ini sudah dipotong dan dikeringkan kurang lebih satu bulan menjelang reba kayu-kayu itu dikumpulkan dipadha sa’o yaitu jenjang pertama sa’o, sa’o memiliki tiga jenjang lantai yaitu pertama padha,  kedua teda dan jenjang ketiga one.       Pelaksanaan upacara teg’e kaju harus dimulai dari rumah adat. Kayu dimasukan ke on’e sa’o dan diletakan...

Upacara Adat Rebha Bajawa

      Rebha adalah salah satu upacara persiapan reba yang dilaksanakan pada pagi hari pertama sebelum kobe dheke. Upacara rebha dilaksanaan pada pagi hari di kebun atau diladang sebelum upacara persiapan berikunya yaitu tege kaju lasa. Rebha dilaksanakan untuk memohon berkat Tuhan melalui arwah leluhur agar tujuan tanaman (ngaza lima zua) tumbuh subur dan menghasilkan panen berlimpa. Tanama-tanaman tersebut adalah pare (padi), ha‟e...

Upacara Adat Paki Sobhi

       Upacara ini merupakan Salah satu perayaan awal Upacara Adat Reba Paki sobhi pembuatan sisir dari bambu yang digunakan sebagai kalender adat yang dilakukan pada hari pertama, awal perayaan reba sebelum kobe dheke.     Sobhi dibuat dari bantang bambu aur sepanjang 20 cm di buat bentuk jari-jari atau urat sisir sebanyak 13 jari atau urat. Dengan hitungan tiap bulan baru muncul di bagian barat, satiap...

About Me Theo Lering

Sturmius Theofanus Lering adalah nama Lengkap saya. Berasal dari salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Pulau Flores. Kabupaten Sikka atau biasa dikenal "Maumere  Manise" adalah Kota kelahiran saya. Mulai belajar Blogging Tahun 2008, hanya memanfaatkan waktu kosong saat masa kuliah. " Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar" "Percaya Pada Kemempuan Diri Sendiri"  ...

Jumat, 12 April 2013

Tenun Ikat dan Pakaian Adat Masyarakat Bajawa

Tenun ikat Kegiatan tenun menenun nampaknya merupakan cirri khas dihampir setiap etnis masyarakat Nusa Tenggara Timur,termasuk masyarakat Bajawa. Kegiatan tenun dinamakan “Mane tenu/Seda tenu” yang dilakukan khusus oleh para wanita (kaum Ibu dan wanita muda/gadis). Seni tenunan ikat pada masyarakat Bajawa digolongkan sederhana dan belum berkembang secara baik dengan berbagai motif seperti kuda dan kaki ayam. Kuda: sebagai kendaraan...

Asal Usul Pulau Flores

       Nama Flores mulanya berasal dari bahasa portugis “Cabo de Flores” yang berarti “Tanjung Bunga”. Nama ini semula diberikan oleh S.M.Cabot untuk menyebut wilayah paling timur dari pulau Flores. Nama ini kemudian dipakai secara resmi sejak tahun 1636 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Hendrik Brouwer. Nama Flores yang sudah lama hidup hampir empat abad ini sesungguhnya tidak mencerminkan kakayaan yang dikandung oleh...

Nilai Moral ADat Istiadat Kabupaten Ngada Bajawa

Kabupaten Ngada memiliki beberapa acara adat tradisional dan tersimpan nilai-nilai moral, berikut ini  acara adat yang ada di dikabupaten Ngada : 1. La‟a Sala Suatu perkawinan yang dilakukan pasangan yang masih mempunyai hubungan darah. misalnya: anak menikah dengan ayahnya atau saudara laki-laki dengan saudari perempuannya. Termasuk pelanggaran moral. 2. Reba Pesta adat tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Bajawa dalam setahun...

Kamis, 11 April 2013

Filosofi ADAT Kabupaten Ngada Bajawa

Filosofi ADAT Kabupaten Ngada Bajawa 1. Filosofi Ngadhu dan bhaga. Dalam filosofi masyarakat Bajawa menyebutkan:  "Mula ngadu tau tubo lizu,kabu wi rawe nitu, lobo wi soi dewa"   "mendirikan ngadu menjadi tiang penyangga langit dan akar mencengkram kuat kedalam bumi serta ujungnya menjulang mencapai Allah"  Begitulah kewajiban setiap woe di Ngada (Bajawa), menegakan simbol kehadiran leluhur lelakinya yang demikian eratnya dibumi mesra bersama cucunya, walau hanya kenangan didalam setiap langkah kehidupan...

Sistem Sosial Masyarakat Bajawa

Sistem Sosial Masyarakat Bajawa             Arti keluarga dalam masyarakat Bajawa umumnya selain terdekat dalam bentuk keluarga inti “Sa‟o”(rumah), maka keluarga yang lebih luas ialah se pendukung satu simbol pemersatu (Satu peo,Satu ngadhu,Satu bhaga). Ikatan nama membawa hak-hak dan kewajiban tertentu,sebagai contoh sebagai anggota kekerabatan dari kesatuan adat istiadat harus taat pada kepala suku terutama atas tanah. Atas kenyataan ini maka masyarakat pendukung suku mempunyai sebuah rumah pokok (adat)...

Letak Geografis Dan Mata Pencaharian Masyarakat Ngada

Letak Geografis        Kabupaten Ngada (Bajawa) adalah salah satu dari 15 kabupaten di propinsi NTT,yang terletak di bagian tengah pulau Flores,secara geografis kabupaten Ngada terletak pada koordinat 120o, 45o dan 8o – 9o LS.  Beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan (Oktober-April) dan musim panas (Mei-September). Rata-rata curah dalam musim hujan 122 mm - 152 mm. Rangkaian pegunungan dan perbukitan...

Sejarah Pemekaran Wilayah Pulau Flores

Sejarah Singkat Tahun 1950 Pada masa pemerintahan Negara Indonesia Timur, pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba serta Timor dan kepulauannya telah merupakan "daerah" (menurut pengertian dalam UUDS 1950), yaitu Daerah Bali, Daerah Lombok, Daerah Sumbawa, Daerah Flores, Daerah Sumba dan Daerah Timor dan kepulauannya. Kemudian dibentuk Propinsi Administratip Sunda Kecil yang meliputi Daerah-Daerah tersebut (PP 21/1950). Propinsi Sunda Kecil terdiri dari Sunda Kecil Barat (meliputi ex keresidenan Bali dan Lombok) dan Sunda Kecil Timur (meliputi...

KOmentar FACEBOOK