Selasa, 06 November 2012

Wisung Fatima Lela di Kabupaten Sikka

WISUNG FATIMA LELA
Dalam Dekapan Hati Tak Bernoda Bunda Maria dari Fatima

      P.Herman Bolscher SVD,Pastor Lela 1939-1963 dalam tulisannya mencatat,”Dalam tahun 1942 diwaktu perang dunia II,dengan resmi Paus Pius XII menyerahkan dunia kepada Hati Maria. Sesudah perang dimana-mana keuskupan-keuskupan, pun negara-negara,paroki-paroki,keluarga-keluarga,orang pribadi ikut membuat penyerahan itu.Termasuk Paroki Lela dan Sikka pada tahun 1947 tanggal 5 oktober.Tahun 1984 Paus Yohanes Paulus II memperbaharui penyerahan dunia dari tahun 1942,tanda bahwa masih aktuil sekali bagi dunia.”
     Gema pesan Maria kepada 3 cilik pada penampakan di Fatima,Portugal tahun 1917,tiga puluh tahun kemudian terdengar di lembah Lela,pantai selatan Sikka.Tahun 1947 peristiwa penampakan Maria tersebut teristimewa pesannya dijelaskan kepada umat paroki Lela dan Sikka dalam rangka melaksanakan himbauan Paus Pius XII.

     Tanggal 5 oktober 1947,dalam suatu acara liturgi yang meriah di alam terbuka,umat paroki Lela dan Sikka menyerahkan diri kepada Maria dibawah pimpinan Pater H.Boscher.SVD, Pastor paroki Lela waktu itu.Dalam upacara itu umat mempersembahkan 2000 karangan bunga kepada Maria.Upacara penyerahan itu begitu mengesankan dan seluruh umat tergugah oleh pesan Maria dan membangun tekad untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu pelaksanaan devosi kepada Bunda Maria, mereka meminta sebuah patung "Maria Fatima" . Pater Vas Es.SVD , mau berusaha untuk memenuhi keinginan umat itu. Setelah menunggu cukup lama,akhirnya tanggal 20 april 1949 patung Maria tiba di pelabuhan Alok (pelabuhan Sadang Bui,sekarang) , dibawa oleh kapal Theresia .Umat menyambut patung itu dengan gembira.Karena belum ada tempat khsusus untuk mentakhtakan patuing tersebut maka untuk sementara patung tersebut ditempatkan sementara di pendopo pastoran. Tiap malam umat datang berdoa secara bergilir.

      Tanggal 10 juni 1949 tempat khusus untuk mentakhtakan Maria Fatima mulai dibangun. Maria mendapat tempat dikaki bukit, pingir barat kampung Lela. Demi kepentingan ini, puluhan pohon kelapa dikorbankan dan enam keluarga yang bertempat tinggal di situ, rela berpindah ke tempat lain.
Yang bekerja pertama unluk meratakan tanah tempat tersebut adalah M. Kapitan Kr. Titi da Silva clan dewan guru. Peletakan hatupertama dikikukan oleh rata S dska M. Rain Don Thomas X. da Silva. Berkat kerja sama yang sangat baik antara semua pihak,dalam jangka waktu yang relatif singkat, dua bulan, tempat khusus untuk Maria itu selesai dibangun walaupun dalam bentuk yang sederhana. Pada tanggal 16 Agustus 1949, setelah upacara penerimaan KriSma untuk 1161 orang, tempat tersebut dan Patung Maria Fatima diberkati oleh Mgr. H Leven, SVD.

      Tempat yang ditahbiskan kepada Bunda Maria itu dibaptis dengan nama ‘Fatima’. Fatima ini kemudian ditetapkan sebagai tempat ziarah umum untuk umat khatolik sekerajaan Sikka. Sesudah tempat ziarah dan patungnya diberkati,pastor-pastor, raja, dewan umat sekerajaan Sikka membuat pertemuan untuk mempersiapkan upacara penyerahan umat Khatolik Sikka kepada Bunda Maria. Untuk keberhasilan upacara besar itu,dikumpukan dana dari semua paroki/hamente. Setiap paroki mengutus wakil-wakilnya untuk menghadiri upacara itu. Umat Katolik Lela menyiapkan tempat penginapan bagi para utusan paroki dan para undangan.Upacara penyerahan terjadi tanggal 26 oktober 1949. Utusan paroki dan para undangan sudah berada di Lela tanggal 25 Oktober dan malamnya Pastor Pembantu Paroki Lela .P.J Diaz Viera menjelaskan pesan Maria pada penampakan di Fatima, Portugis kepada umat dan para undangan. Sesudahnya umat dihibur dengan drama "Suaka". Setelah nonton drama, umat dari 15 paroki berdoa di Fatima secara bergilir hingga pagi.

Upacara penyerahan umat sekerajaan Sikka tanggal 26 Oktober 1949 berlangsung sangal meriah. Umat yang hadir pada saat itu 12.000 orang. Umat Katolik keralaan Sikka diwakili oleh P. Deken,P. Hoiveld, dan Raja Sikka M.Ratu Don Thomas X. da Silva mengucapkan kata-kata penyerahan kepada Maria. Pada 1950,patung Maria diarak keliling kerajaan Sikka.Umat menyambutnya dengan sangat gembira dan meriah. Pada kesempatan itu setiap paroki membuat penyerahan kepada Bunda Maria. Tahun yang sama ini muai dibina dan dihidupkan doa rosario/kontas gabungan.

Semangat untuk berdoa rosario umat katolik Sikka sangat tinggi. Devosi kepada Bunda Maria berkembang subur. Fatima Lela mulai dibanjiri para peziarah. Tempat-tempat ziarah itu mulai dilengkapi dengan pembangunan lain yang menunjang kehidupan iman umat. Pertama pembangunan jalan kontas 15 misteri. Untuk itu dikumpulkan dana dari setiap tokoh Katolik dan setiap hamente/paroki sekerajaan Sikka.Tanggal 22 agustus ‘jalan kontas’ diberkati oleh Mgr.Anton Thijssen,SVD. Setelah itu dibangun juga bukit Kalvari. Diatasnya dipancang sebuah salib dan disamping salib berdiri Patung Sang Bunda dan Patung Rasul Yohanes. Bukit Kalvari diberkati oleh P.Deken Hoeijmakers,SVD,pada tanggal 13 mei 1957 tepat hari ulang tahun ke 40 penampakan Maria di Fatima. Tahun 1958 dibangun stasi-stasi Jalan Salib.

GBU

Sumber : inimaumere.com

0 komentar:

Posting Komentar

God Blessing .... !!! Tiada kesan tanpa meninggalkan Jejak ...!!!

KOmentar FACEBOOK